Aksi restorasi ekosistem dari mitra Tropical Forest Conservation Action
- Sumatera telah berlangsung seawal 2009 di hutan-hutan konservasi
yang terdegradasi. Tingkat degradasinya beragam, namun boleh
dibilang tak ada yang ringan. Umumnya, pada tingkat traumatik: nyaris
tidak ada jejak ekosistem masa lalu. Sehingga, untuk memulihkan
ekosistemnya perlu waktu lama. Bila pun alam diberikan kebebasan
untuk tumbuh mandiri—tanpa gangguan manusia—agaknya ekosistem
yang terpuruk itu perlu ratusan tahun untuk pulih.
Keberhasilan restorasi ekosistem dipengaruhi kelayakan daya dukung
ekologi dan daya dukung sosial. Daya dukung ekologi terkait dengan
rona awal lingkungan di tapak yang dipulihkan. Sementara itu, daya
dukung sosial berkaitan dengan dinamika masyarakat setempat.
Restorasi bekerja di semua tingkatan ekosistem: manusia (sosial) dan
alam (ekologi). Ini juga berarti pemulihan ekosistem memerlukan
dukungan ilmu multidisipliner. Secara praktis, pemulihan ekosistem tak
hanya soal tanam-menanam, namun juga berkaitan dengan dinamika
sosial, ekologi hutan, ilmu tanah, ekosistem referensi—tergantung
pada keadaan spesifik tapak restorasi.
Baca Lebih Lanjut Di Sini: Pulihutan Merancang Aksi Restorasi Ekosistem Hutan Konservasi
Penulis: Agus Prijono, Rio Ardi, Evi Indraswati, dan Yudha Arif Nugroho
Penerbit: Yayasan KEHATI