Hoi Bolo Ngelihan!
Kembali lagi bersama Yudha. Kali ini saya mengajak penggalau tentang kecap, Dianing Sari. Simak curhat kegalauannya tentang kecap ini ya!
Hoi Bolo Ngelihan!
Kembali lagi bersama Yudha. Kali ini saya mengajak penggalau tentang kecap, Dianing Sari. Simak curhat kegalauannya tentang kecap ini ya!
Dua Badak Sumatera di SRS TNWK |
Dunia konservasi khususnya badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) pada beberapa waktu lalu mendapatkan kabar gembira. Melalui siaran pers dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) disampaikan bahwa satu badak Sumatera betina telah lahir dari induk Ratu, badak Sumatera betina berumur 23 tahun. Kelahiran ini tepat seminggu setelah peringatan hari badak sedunia yang jatuh pada tanggal 22 September lalu. Ada asa besar dari kelahiran anak badak tersebut, tetapi juga ada tantangan ke depan yang musti segera ditangani bersama oleh semua pihak tanpa terkecuali. Mengapa demikian?
Hoi Bolo Ngelihan!
Kembali lagi bersama Yudha. Kali ini kita ngobrol sama Mas Rio Rovihandono soal tempe. Tempe selalu identik dengan makanan sehari-hari masyarakat Indonesia. Makanan ini ada mulai dari pinggir jalan jadi jajanan snack, meja makan rumahan, hingga restaurant mahal. Makanan dari kedelai ini bisa diolah jadi lauk bahkan hingga panganan ringan.
Lalu bagaimana dengan sejarah lahirnya tempe? Bagaimanana makanan tersebut diolah hingga menyebar kepada semua kalangan? Simak cerita lengkapnya edisi Cerita Dari Pawon kali ini bersama Mas Rio Rovinhandono.
Hai Bolo Ngelihan!
Kembali di Pawon. Saya -Yudha- bersama Rama Budiana akan ngomongin soal perbuburan. Khususnya di Jakarta, ada banyak sekali pilihan bubur ayam. Ada bubur ayam dari Cianjur, Cirebon, Bandung, dan lebih banyak lagi. Lalu apa bedanya diantara bubur-bubur itu? Simak jawabannya di Cerita Dari Pawon kali ini.
Ngomong-ngomong, Bolo Ngelihan Tim Bubur Diaduk atau Gak Diaduk nih?
Hoi Bolo Ngelihan!
Bulan Juli 2023 lalu, sebuah situs panduan wisata kulinar asal Kroasia, Taste Atlas, menasbihkan rawon sebagai sup terenak di dunia. Bahkan mengalahkan makanan berkuah populer lainnya seperti ramen. Apa rahasisa di balik kelezatan makanan khas Jawa Timur-an ini?
Kali ini saya mengajak pakar perawonan, Rio Rovihandono untuk mengulik sajian makanan sup hitam tersebut. Bagi Mas Rio, rawon bukan sekedar soal makanan tapi juga bagian tak terpisahkan dari tumbuh kembang masa kecilnya sebagai Kera Ngalam. Selamat mendengarkan Bolo Ngelihan!
Created with AI assistance |
Momen perayaan Hari Gajah Sedunia pada tanggal 12 Agustus, kita diingatkan akan urgensi masa depan gajah sebagai salah satu hewan darat terbesar dan terancam di dunia. Dengan hanya 3 jenis gajah tersisa di bumi, termasuk gajah Asia yang memiliki kedekatan dengan mamut, perhatian terhadap keberlangsungan dan keberlanjutan populasi gajah semakin krusial. Di Indonesia, gajah Sumatera, sebagai subspesies gajah Asia, menghadapi permasalahan serius akibat penyusutan habitat alaminya. Sebab ini mereka mencari tempat makan dan berlindung yang baru. Pada fase ini mereka acap kali keluar masuk ke perkebunan dan pemukiman manusia hingga menyebabkan potensi interaksi negatif yang berujung pada kerugian kedua belah pihak. Lalu bagaimana jalan tengahnya? Apakah manusia bisa hidup harmonis dalam satu ruang yang sama?
Baca selengkapnya OPINI saya di Media Indonesia tentang Upaya Mencapai Berbagai Ruang Antara Gajah dan Manusia. Semoga bermanfaat.
Hei, Bolo Ngelihan! Apa Kabar? Sudah makan apa saja hari ini?
Ada yang spesial dalam cerita saya kali ini! Nah, kali ini saya akan menjelajahi dunia kuliner dengan cara yang berbeda. Meskipun sekarang saya sendiri, jangan khawatir, karena saya akan menghadirkan Bolo-Bolo lainnya yang akan berbagi cerita menarik tentang makanan dan budaya.
Mereka akan berbagi pengalamannya dalam merasakan kelezatan kuliner yang bisa menambah pengetahuan kita tentang dunia makanan. Mereka akan menjadi tamu istimewa yang membahas kuliner secara serius atau menjadi "Teman Jalan" yang berbagi cerita tentang makanan favorit mereka. Selamat datang di Cerita Dari Pawon Season 2!
Sekarang, dengarkan CDP Teman Jalan bersama Mirza Baihaqie, mengungkapkan bagaimana ia tumbuh besar di tengah budaya Aceh dan Jawa, serta perspektif uniknya tentang masakan Aceh. Penasaran?
Jadi, jangan sampai terlewatkan!
Lelono adalah perjalanan pengembaraan untuk mencari kesejatian diri. Tujuannya untuk mencari wawasan dan kebijaksanaan. Biasanya dilakukan seorang diri.
Hampir sama dengan lelono, ini adalah perjalanan sendiri untuk banyak berdialog dengan diri. Tapi luaran perjalanan ini tidak sefilosofis itu. Ini hanya untuk menyegarkan “kesumpekan” saya dengan rutinitas di Jakarta. Meski sebenernya gak melulu di Jakarta saja. Pekerjaan saya seringkali juga harus ke luar kota, utamanya Sumatra. Pergi ke daerah-daerah pinggir hutan atau lebih banyak di kota besarnya. Tapi ya tetap saja, saya tidak menikmati sepenuhnya perjalanan tersebut karena masih ada embel-embel kerja. Alasan yang lain adalah akhir-akhir ini akhir pekan saya lebih banyak dipakai untuk mengurus rumah. Jadi praktis gak bisa kemana-mana.
Sebab itu waktu terbaik untuk memenuhi hasrat saya adalah pergi ketika libur panjang. Ya, saya selalu ingin untuk roadtrip pada akhir pekan, pergi ke tempat baru, menyesap budayanya dan menyecap kulinernya.
Meski kali ini bukan pergi ke tempat dan budaya barunya. Tapi ya setidaknya kita mulai dari yang paling dekat dulu: Jogjakarta. Kemah di pantai Ngrumput dan nyobain makanan di café tersembunyi di Kasihan, Bantul.