Kamis, 23 Februari 2017

Kado Manis Sang Penjaga Mandat Adat



Darlismi Patih, Ketua Adat Pungut Mudik




Berlatar sebuah hamparan hutan dan sawah, Darlismi Patih lelaki yang menjabat sebagai Ketua Adat itu menjelaskan tentang kondisi desa mereka beberapa tahun yang lalu. Bahwa banjir besar pernah melanda desa mereka. Pungut Mudik, nama desanya. Wilayah ini terletak di cekungan bentang alam Kerinci Seblat. Letaknya berbatasan dengan kawasan konservasi, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). 

Dua Bulan Gak Ngepos Karena dolanmagelang.com


Fiuh, sudah hampir 2 bulan blog ini jarang diupdate. Meski saya yakin gak ada yang menunggu juga. Haha.

Tapi begini, 2 bulan tersebut bukan tanpa alasan. Saya banyak bersemedi dan belajar tentang hal-hal baru soal per-blogan dan menejemen media sosial untuk promosi usaha. Usaha apa?

Ini salah satu usaha yang sebenernya idenya sudah sejak lama. Selama ini hanya angan-angan dan belum sempat mewujudkannya. Tetapi, kebetulan pada akhir tahun lalu, saya ada pekerjaan di Jogja dan terpikirkan untuk sekalian ambil cuti selama seminggu. Seminggu itu saya gunakan untuk hunting foto dan berkunjung ke tempat-tempat wisata di Magelang. Serta berkoalisi bersama para karib di rumah.

Nah, ide saya ini saya beri nama Dolan Magelang. Apa itu?

Dolan Magelang merupakan jasa tour dan travel wisata di Magelang. Beda paket wisata yang saya rancang dengan paket wisata yang lain adalah paket ini hanya sebagai salah satu jembatan untuk saling berbagi.

Kepana di Magelang?
Menjadi tantangan tersendiri untuk mengenalkan Magelang. Sebenernya kalau saya mau, saya bisa membuka paket wisata di tempat-tempat hits di Indonesia. Kebetulan saya banyak dinas di tempat-tempat tersebut. Cukup mudah untuk menjalankannya jika mau. Tak perlu bekerja lebih keras untuk promosi karena tempatnya sudah terkenal. Tetapi bukan itu yang ingin saya tuju.

Dolan Magelang menjadi cita-cita dan janji saya yang saya azamkan sejak saya kuliah. Pertama, saya ingin mengenalkan Magelang pada khalayak. Bahwa Magelang bukan Jogja loh. Kedua, saya punya tanggung jawab sosial pada tempat kelahiran saya. Banyak sekali tantangan yang perlu diselesaikan di dusun saya ini (anda bisa baca selengkapnya di http://www.dolanmagelang.com/p/donasi.html). Maka menjadi tugas saya untuk bersama-sama membangun tempat tinggal kami. Saat ini memang saya memulai dari "Taman Baca". Saya memilih jalan dunia literasi karena menurut saya, membaca adalah keahlian utama yang harus dimiliki seseorang untuk menjawab tantangan globalisasi. Sasaran saya adalah anak-anak dan ibu-ibu. Sekaligus taman bacaan ini menjadi ruang publik untuk belajar dan berbagi.

Mimpi saya selanjutnya adalah membuat paket wisata bagi pejalan sambil berbagi. Selain piknik, wisatawan juga dapat berbagi pengalaman dan pembelajaran dari keahlian mereka kepada masyarakat. Pembelajaran apa pun yang kira-kira bermanfaat untuk masyarakat dan anak-anak. Misalnya soal bertani hidroponik, mendongeng, dan lain-lain. Lalu, jika projek ini berhasil di dusun saya, harapannya dapat dikembangkan di wilayah Magelang yang lain.

Ya begitulah, saat ini kami masih terus belajar mengembangkannya. Mohon doa semoga semua berjalan dengan lancar.