Sabtu, 29 Oktober 2016

W A K T U

foto oleh yudha


Ini adalah soal waktu.

Ketika orang bertanya “Kalau kamu bisa ke masa lalu, kamu mau ngapaian?” Sudah pasti saya akan menjawab : Tidak. Saya tidak mau ke masa lalu bagian mana pun dari hidup saya. Untuk apa pergi ke masa lalu?

Teori Relativitas Umum dan Khusus milik Einsten memang mengatakan seseorang bisa ke masa lalu. Melalui suatu kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya dan travelsable worm hole. Tapi untuk apa? Ketika kita sampai ada di masa lalu, apakah kita bisa mengubah kejadian saat itu? Tidak, tidak akan pernah mungkin mengubah kejadian di masa lalu.

Misalnya pun ketika saya berhasil mengubah bagian peristiwa di masa lalu, maka saya yang sekarang tentu tidak akan pernah ada (Paradoks Kakek, Stephen Hawking). Saya akan berada di dimensi mana? Dalam universe yang mana? Saya akan nyasar dalam ruang waktu yang mana? Saya tidak tahu.

Misalnya, saya berhasil ke masa lalu dan berhasil mencegah saya dari perbuatan suatu dosa? Apakah kemudian Tuhan akan mengampuni dosa yang sebelumnya telah di tulis Nya? Apa karena saya mengubah masa lalu dan mencegah dosa masa lalu saya, maka Tuhan akan serta merta mengampuni dosa saya? Apakah Tuhan akan membiarkan makhluknya seenak jidat mengubah ketetapan Nya?

Ah sudahlah, pokoknya saya tidak mau ke masa lalu. Boro-boro untuk mengubahnya. Saya cukup belajar dari masa lalu. Untuk mendatangi masa depan yang saya inginkan. Karena peristiwa di masa lalu tidak akan pernah bisa kita ubah. 

Toh Tuhan Maha Pengampun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar