Senin, 04 Mei 2015

Kala Sunrise di Bukit Cemuris


Sunrise dan Sunset, selalu saja berulang kali membuat saya jatuh cinta. Sekedar memandangnya berlama-lama pun tak akan jadi bosan. Saat menunggu Sang Surya muncul lalu meninggi atau tenggelam dalam tenang, selalu menjadi bagian yang luar biasa. Kala demikian, Tuhan seraya memperlambat waktu. Maka sekedar mengejarnya ke Barat atau ke Timur pada subuh atau sore tak jadi soal. Sunrise dan Sunset, salah satu ciptaan-Nya yang selalu membuat saya jatuh cinta lagi dan lagi.
***
Bukit Cemuris, sekilas bagi anda pemburu sunrise mungkin asing dengan nama tempat ini. Bahkan bagi wisatawan yang berdomisili di sekitar Borobudur atau Magelang juga mungkin masih meraba-raba dengan nama tersebut. Karena memang Bukit Cemuris ini baru saja dibuka untuk umum. Letaknya berada di sebelah Punthuk Setumbu. Saya yakin, jika mengatakan “Punthuk Setumbu” sebagian dari anda jauh lebih familiar, karena tempat ini sudah menjadi destinasi wisatawan lokal maupun asing.
Dari segi pemandangan atau landscapenya, Cemuris dan Punthuk Setumbu tidak berbeda jauh karena memang letaknya bersebelahan. Fasilitas seperti kamar mandi dan ketersediaan air yang dimiliki Punthuk Setumbu, Bukit Cemuris belum punya. Ikhwal harga tiket masuk, Bukit Cemuris jauh lebih murah meriah. Tiket masuknya masih “sukarela” dan biaya parkirnya juga cuma 2 ribu rupiah, sedangkan tiket Punthuk Setumbu untuk wisatawan lokal sebesar Rp. 15.000,- dan RP. 30.000,- untuk wisatawan asing.
Saya sendiri lebih memilih mengunjungi Bukit Cemuris, selain pertimbangan tadi, alasan saya memilih Cemuris karena disini wisatawannya masih sedikit dan sepi. Sehingga saya bisa khusyuk menikmati Matahari terbit dengan tenang tanpa kegaduhan seperti pasar. Alasan lain karena saya sudah pernah ke Punthuk Setumbu.
Malam itu, pukul setengah 12, kami berangkat dari Jogja. Sekitar pukul setengah 1 dini hari baru sampai di rumah saya (Salaman, Magelang). Kami memutuskan untuk istirahat sejenak sebelum nanti pukul setengah 4 berangkat ke Cemuris. Yang membuat istirahat waktu itu harap-harap cemas adalah mendung dan gerimis. Mendung dan gerimis bisa saja menggagalkan rencana kami. Ya, memang halangan tersebesar melihat sunrise adalah cuaca. Beberapa kali saya harus gigit jari ketika memburu sunrise kala tertutup mendung. Dan saya berdoa semoga rencana kali ini tidak gagal. Pun jika gagal, kami sudah berpasrah pada yang Kuasa. Itung-itung bisa meneruskan tidur sampai pagi lah.
Tapi ternyata, sekitar pukul 3 pagi gerimis sudah berangsur reda. Kami pun bergegas menyalakan motor dan berangkat menuju Cemuris (dari rumah saya, Cemuris yang berada di wilayah administrasi Dusun Wonotigo Desa Kembanglimus Kecamata Borobubur ditempuh dengan sepeda motor  memerlukan waktu sekitar 15 menit). Pagi itu kabut tebal dan dingin yang menusuk ke tulang menjadi teman perjalanan kami. Sesampainya di “basecamp”, kami disambut  dengan keramahan warga. Beberapa warga juga menawarkan untuk mengantar kami sampai ke atas. Tapi kami memilih untuk  ‘nanjak’ sendiri.
Untuk menuju ‘puncak’ Cemuris dengan berjalan kaki ditempuh dengan waktu 15-20 menit. Memang tidak lama, karena jalan menuju ‘puncak’ dibuat dengan memotong kelerengan. Sehingga jalurnya lumayan terjal. Perlu menyiapkan nafas panjang agaknya. Sekitar pukul  5 kurang 15 kami sampai di atas. Kami menunggu Sunrise yang jatuh pukul setengah 6 sampai jam 6 dengan memasak mie dan ngopi.
Menurut saya, spot Sunrise di sini cukup bagus. Yang menjadi kelebihan Sunrise di sini (yang pasti tidak akan ditemui di tempat lain) adalah view Candi Borobudurnya yang dibentengi oleh bukit dan gunung. Secara Candi Borobudur ini cuma satu di dunia. Hehe….
***
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang. Sang Surya muncul dengan gagahnya. Dibawah, lautan pohon yang disapu dengan kabut telah siap menyambutnya. Dan siluet Borobudur kala itu padu padan dengan hijau lautan pohon, turut meramaikan parade alam ini....


Jingganya Langit

Borobudur yang mana hayo?

Merapi Mengepul

Matahari malu-malu muncul







2 komentar:

  1. Kira2 sekarang sudah rame belum ya Mas?
    Setumbu kalo weekday aja udah penuh banget..

    Btw walau setelah gerimis sunrise tetap romantis ya itu Mas.. hehe

    BalasHapus
  2. Currently it appears like BlogEngine is the best blogging platform out there right now. (from what I've read) Is that what you're using on your blog? gmail sign in

    BalasHapus