(Alin, Pendiri Salam Rancage)
Dua minggu lalu saya berkesempatan untuk ikut mendampingi
masyarakat Palmerah dan Grogol Utara dalam kunjungan lapangan kerajinan koran bekas
di Komunitas “Salam Rancage”, Bogor.
Program kunjungan lapangan ini merupakan kegiatan vouluntering yang
diadakan oleh Kompas Gramedia. Tujuan dari kegiatan ini untuk memotivasi
masyarakat sekitar Palmerah dan Grogol Utara agar lebih kreatif dalam
memanfaatkan barang-barang bekas seperti koran.
Belajar dari “Salam Rancage”
Salam Rancage adalah komunitas yang bergerak dalam bidang
pemberdayaan masyarakat sekitar Kampung Sindang Sari untuk mengelola atau
mendaur ulang sampah (khususnya sampah koran)
menjadi kerajinan tangan. Seperti dalam taglinenya (tak ada rotan koran pun jadi) komunitas ini berusaha memanfaatkan sampah
koran yang selama ini dipandang tidak bernilai menjadi barang bernilai seni
tinggi.
Komunitas ini didirikan pada tahun 2009 yang awalnya hanya
bertujuan untuk membuat model Bank Sampah di Sekolah Alam Bogor agar mengubah
perilaku siswa menjadi lebih kreatif. Namun
ternyata eksperimen ini menarik bagi anak-anak dan orang tua siswa.
Kebetulan, saat itu warga melihat kerajinan hasil anak-anak dan tertarik untuk mencobanya. Dari situ, Bank Sampah ini
kemudian berkembang, yang tadinya hanya 1 (di sekolah alam saja) sekarang sudah
menjadi 6 Bank Sampah yang tersebar 5 Rukun Warga.